Gus Mus: Kesetiaan pada Tanah Air, Bukan Pemerintah

Gus Mus: Kesetiaan pada Tanah Air, Bukan Pemerintah - Hello friend Sketsa Ghaib, In the article that you read this time with the title Gus Mus: Kesetiaan pada Tanah Air, Bukan Pemerintah, we have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the post content Article Bukan, Article Kesetiaan, Article pada, Article Pemerintah, Article Tanah, what we write can make you understand.Happy reading.

Title : Gus Mus: Kesetiaan pada Tanah Air, Bukan Pemerintah
Link : Gus Mus: Kesetiaan pada Tanah Air, Bukan Pemerintah

Related Links


Gus Mus: Kesetiaan pada Tanah Air, Bukan Pemerintah

gus mus kesetiaan nu bukan kepada pemerintah tapi pada negara

Gus Mus: Kesetiaan kepada Negara dan Bukan kepada Pemerintah

Gus Mus, seorang ulama yang dikenal karena pemikirannya yang moderat dan toleran, pernah mengatakan bahwa kesetiaannya bukan kepada pemerintah, tetapi kepada negara. Pernyataan ini mungkin terdengar kontroversial, tetapi sebenarnya mengandung makna yang dalam.

Kesetiaan kepada negara berarti bahwa Gus Mus mengakui dan menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Beliau juga percaya bahwa semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa memandang agama, ras, atau golongan.

Gus Mus berpendapat bahwa pemerintah hanyalah alat untuk mengatur negara, dan oleh karena itu kesetiaan kepada pemerintah tidak boleh mutlak. Pemerintah harus selalu bertanggung jawab kepada rakyat, dan jika pemerintah tidak lagi mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, maka rakyat berhak untuk menggantinya.

Pandangan Gus Mus tentang kesetiaan kepada negara ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi agama, ras, maupun golongan. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, diperlukan sikap toleransi dan saling pengertian di antara seluruh warga negara.

Gus Mus menunjukkan bahwa kesetiaan kepada negara tidak harus berarti tunduk kepada pemerintah yang berkuasa. Kesetiaan kepada negara berarti mengakui dan menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia, serta percaya bahwa semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Gus Mus: Kesetiaan NU Bukan kepada Pemerintah, tapi pada Negara

Di tengah hiruk pikuk politik dan perdebatan ideologi, satu sosok ulama besar tak pernah kehilangan relevansinya: KH Abdurrahman Wahid atau Gus Mus. Kiprahnya sebagai pemimpin Nahdlatul Ulama (NU) dan Presiden RI keempat telah meninggalkan jejak-jejak pemikiran yang mendalam, salah satunya tentang kesetiaan NU.

Bagi Gus Mus, kesetiaan NU bukanlah kepada pemerintah, melainkan kepada negara. Ia memandang bahwa pemerintah hanyalah pemegang mandat sementara, sedangkan negara adalah entitas yang abadi. Oleh karena itu, NU harus selalu menjadi penyeimbang dan pengawas pemerintah, bukan sekedar menjadi pengikut atau pendukung buta.

Pesan Gus Mus tentang Kesetiaan NU

Dalam berbagai kesempatan, Gus Mus kerap menyampaikan pesan-pesan tentang kesetiaan NU kepada negara. Ia mengingatkan bahwa NU bukanlah organisasi politik, melainkan organisasi keagamaan dan sosial yang memiliki tanggung jawab besar terhadap umat dan bangsa.

"NU tidak boleh terjebak dalam kepentingan politik sesaat," tegas Gus Mus. "NU harus berdiri di atas semua golongan dan kepentingan, serta mengutamakan kepentingan negara dan rakyat."

Sikap Kritis Gus Mus terhadap Pemerintah

Sikap kritis Gus Mus terhadap pemerintah bukan berarti ia tidak menghormati pemerintah. Sebaliknya, ia justru menghormati pemerintah karena pemerintah adalah simbol negara. Namun, ia tidak segan-segan untuk melontarkan kritik jika pemerintah dinilai telah menyimpang dari amanat rakyat atau melakukan kebijakan yang merugikan rakyat.

"Pemerintah harus menjalankan amanat rakyat dengan sebaik-baiknya," kata Gus Mus. "Jika pemerintah tidak mampu menjalankan amanat rakyat, maka rakyat berhak untuk mengkritik dan menuntut pertanggungjawaban pemerintah."

Nilai-Nilai Luhur NU dalam Berbangsa dan Bernegara

Kesetiaan NU kepada negara bukan hanya sekedar slogan, tetapi juga tercermin dalam nilai-nilai luhur yang dianut oleh NU. Nilai-nilai tersebut antara lain:

  1. Hubbul Wathan Minal Iman: Cinta tanah air adalah sebagian dari iman.
  2. Ta'awun: Saling tolong-menolong dan bekerja sama dalam kebaikan.
  3. Tasamuh: Toleransi dan saling menghargai perbedaan.
  4. Ukhuwah Islamiyah: Persaudaraan sesama umat Islam.
  5. Ukhuwah Wathaniyah: Persaudaraan sesama warga negara.

Peran NU dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Dengan nilai-nilai luhur yang dianutnya, NU telah memainkan peran penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NU selalu menjadi penengah dan perekat ketika terjadi konflik sosial atau politik. NU juga selalu menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk radikalisme dan ekstremisme.

Gus Mus, Teladan Kesetiaan kepada Negara

Gus Mus adalah teladan kesetiaan kepada negara. Ia tidak pernah lelah memperjuangkan kepentingan rakyat dan negara, meskipun ia harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Ia adalah sosok ulama yang tidak hanya disegani oleh umat Islam, tetapi juga oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kesimpulan

Gus Mus telah mengajarkan kepada kita bahwa kesetiaan kepada negara bukan hanya sekedar slogan, tetapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata. NU sebagai organisasi keagamaan dan sosial terbesar di Indonesia telah membuktikan kesetiaannya kepada negara dengan selalu menjadi penyeimbang dan pengawas pemerintah, serta menjaga keutuhan NKRI.

FAQs

  1. Mengapa Gus Mus mengatakan bahwa kesetiaan NU bukanlah kepada pemerintah, tapi pada negara?

Karena Gus Mus memandang bahwa pemerintah hanyalah pemegang mandat sementara, sedangkan negara adalah entitas yang abadi. Oleh karena itu, NU harus selalu menjadi penyeimbang dan pengawas pemerintah, bukan sekedar menjadi pengikut atau pendukung buta.

  1. Bagaimana sikap Gus Mus terhadap pemerintah?

Gus Mus bersikap kritis terhadap pemerintah, tapi bukan berarti ia tidak menghormati pemerintah. Ia justru menghormati pemerintah karena pemerintah adalah simbol negara. Namun, ia tidak segan-segan untuk melontarkan kritik jika pemerintah dinilai telah menyimpang dari amanat rakyat atau melakukan kebijakan yang merugikan rakyat.

  1. Apa saja nilai-nilai luhur NU dalam berbangsa dan bernegara?

Nilai-nilai luhur NU dalam berbangsa dan bernegara antara lain: Hubbul Wathan Minal Iman, Ta'awun, Tasamuh, Ukhuwah Islamiyah, dan Ukhuwah Wathaniyah.

  1. Bagaimana peran NU dalam menjaga keutuhan NKRI?

NU telah memainkan peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI dengan selalu menjadi penengah dan perekat ketika terjadi konflik sosial atau politik. NU juga selalu menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk radikalisme dan ekstremisme.

  1. Apa yang bisa kita pelajari dari Gus Mus tentang kesetiaan kepada negara?

Kita bisa belajar dari Gus Mus bahwa kesetiaan kepada negara bukan hanya sekedar slogan, tetapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Kita harus selalu menjadi penyeimbang dan pengawas pemerintah, serta menjaga keutuhan NKRI.

Video Gus Mus: Urusan NU Bukan Menang Pilpres, Tapi Memenangkan Indonesia