Title : Perpecahan Aqidah: Ikhwanul Muslimin vs. Salafi Wahabi
Link : Perpecahan Aqidah: Ikhwanul Muslimin vs. Salafi Wahabi
Perpecahan Aqidah: Ikhwanul Muslimin vs. Salafi Wahabi
Perbedaan dan Pertikaian Antara Ikhwanul Muslimin dengan Salafi Wahabi
Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi merupakan dua kelompok Islam yang berbeda dalam hal ideologi, strategi politik, dan interpretasi terhadap ajaran Islam. Perbedaan ini seringkali menimbulkan pertikaian dan konflik di antara kedua kelompok tersebut.
Perbedaan mendasar antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi terletak pada tujuan akhir mereka. Ikhwanul Muslimin bertujuan untuk mendirikan negara Islam melalui perjuangan politik, sedangkan Salafi Wahabi justru menolak keterlibatan dalam politik dan fokus pada pemurnian ajaran Islam dari berbagai bid'ah dan khurafat.
Perbedaan tujuan ini kemudian melahirkan strategi yang berbeda dalam mencapai tujuan masing-masing. Ikhwanul Muslimin lebih terbuka terhadap kerja sama dengan kelompok-kelompok sekuler dan non-Muslim, sementara Salafi Wahabi cenderung menolak kerja sama tersebut dan lebih memilih untuk mengisolasi diri dari masyarakat umum.
Perbedaan pendekatan dan strategi antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi juga menyebabkan terjadinya pertikaian dan konflik di antara kedua kelompok tersebut. Konflik ini seringkali terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki penduduk Muslim yang mayoritas, seperti di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pertikaian antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi tidak hanya terbatas pada wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi juga menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Di Indonesia, kedua kelompok ini juga terlibat dalam pertikaian dan konflik, meskipun tidak seintens di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Perbedaan dan Pertikaian Antara Ikhwanul Muslimin dengan Salafi Wahabi: Perebutan Hegemoni Ideologi Islam
Pendahuluan
Islam, sebagai agama terbesar kedua di dunia, memiliki berbagai aliran dan mazhab. Dua di antara yang paling terkenal adalah Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi. Kedua aliran ini memiliki perbedaan mendasar dalam hal ideologi, politik, dan gerakan sosial. Perbedaan-perbedaan ini sering kali memicu pertikaian dan konflik di antara keduanya.
Ikhwanul Muslimin: Gerakan Islam yang Berbasis Politik
Ikhwanul Muslimin adalah gerakan Islam yang didirikan oleh Hassan al-Banna di Mesir pada tahun 1928. Ikhwanul Muslimin bertujuan untuk menegakkan syariat Islam dan mendirikan negara Islam. Dalam mencapai tujuannya, Ikhwanul Muslimin aktif dalam bidang politik. Mereka mendirikan partai politik dan berpartisipasi dalam pemilihan umum.
Salafi Wahabi: Gerakan Islam yang Berbasis Keagamaan
Salafi Wahabi adalah gerakan Islam yang berakar dari pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab. Salafi Wahabi menekankan pada kembali kepada ajaran Islam yang murni, sebagaimana yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Salafi Wahabi menganggap bahwa banyak praktik keagamaan yang dilakukan oleh umat Islam saat ini telah menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Perbedaan Ideologi
Perbedaan ideologi antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi sangat mendasar. Ikhwanul Muslimin percaya bahwa Islam adalah agama dan ideologi politik. Mereka menganggap bahwa menegakkan syariat Islam dan mendirikan negara Islam adalah kewajiban setiap Muslim. Sementara itu, Salafi Wahabi percaya bahwa Islam adalah agama yang murni spiritual. Mereka menolak keterlibatan Islam dalam politik dan menganggap bahwa mendirikan negara Islam bukanlah tujuan utama umat Islam.
Perbedaan Politik
Perbedaan ideologi antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi berimplikasi pada perbedaan politik. Ikhwanul Muslimin aktif dalam bidang politik dan mendirikan partai politik. Mereka berpartisipasi dalam pemilihan umum dan berusaha untuk memenangkan kekuasaan politik. Sementara itu, Salafi Wahabi menolak keterlibatan Islam dalam politik. Mereka menganggap bahwa politik adalah urusan duniawi yang tidak ada hubungannya dengan agama.
Pertikaian dan Konflik
Perbedaan ideologi dan politik antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi sering kali memicu pertikaian dan konflik di antara keduanya. Konflik antara kedua belah pihak terkadang menjurus pada kekerasan. Pada tahun 2013, konflik antara Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi di Mesir memuncak dengan terjadinya kudeta militer yang menggulingkan Presiden Mesir Muhammad Morsi, yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin.
Kesimpulan
Ikhwanul Muslimin dan Salafi Wahabi adalah dua aliran Islam yang memiliki perbedaan mendasar dalam hal ideologi, politik, dan gerakan sosial. Perbedaan-perbedaan ini sering kali memicu pertikaian dan konflik
.Thus this article Perpecahan Aqidah: Ikhwanul Muslimin vs. Salafi Wahabi
You are now reading the article Perpecahan Aqidah: Ikhwanul Muslimin vs. Salafi Wahabi with the link address https://sketsagaib.blogspot.com/2024/02/perpecahan-aqidah-ikhwanul-muslimin-vs.html