Title : Sejarah Kelam Khawarij: Pemberontakan Berdarah di Awal Islam
Link : Sejarah Kelam Khawarij: Pemberontakan Berdarah di Awal Islam
Sejarah Kelam Khawarij: Pemberontakan Berdarah di Awal Islam
Sejarah Awal Paham Khawarij, Pemicu Perpecahan dalam Islam
Sebelum Islam lahir, masyarakat Arab dikenal dengan tradisi kesukuan yang kuat. Setiap suku memiliki pemimpin dan pengikutnya sendiri, yang mengarah pada perpecahan dan persaingan. Ketika Nabi Muhammad SAW mendirikan Islam, Dia berusaha menyatukan suku-suku yang terpecah belah ini di bawah satu agama dan satu kepemimpinan.
Namun, perpecahan tidak sepenuhnya sirna. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, terjadi perselisihan dalam menentukan penggantinya. Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi, diangkat sebagai khalifah. Namun, kelompok yang tidak puas dengan pengangkatan ini, yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu Sufyan, memberontak dan menuntut balas dendam atas kematian Utsman bin Affan, khalifah sebelumnya.
Konflik ini memuncak dalam Pertempuran Siffin, di mana pasukan Ali dan Muawiyah saling berhadapan. Di tengah pertempuran, sekelompok pengikut Ali yang kecewa dengan taktiknya dalam perang, memisahkan diri dan membentuk kelompok yang dikenal sebagai Khawarij. Kata "Khawarij" berasal dari bahasa Arab yang berarti "mereka yang keluar".
Kaum Khawarij percaya bahwa Ali telah salah dalam menerima arbitrase dengan Muawiyah, dan mereka menuntut agar Ali bertobat dan kembali ke Alquran dan Sunnah. Mereka juga mengkafirkan Ali dan para pengikutnya, serta menyatakan bahwa mereka layak dibunuh. Pertentangan ini menjadi awal dari paham Khawarij yang berkembang menjadi sekte ekstremis dalam Islam.
Sejarah Awal Paham Khawarij
Pendahuluan
Paham Khawarij merupakan sebuah aliran pemikiran radikal yang muncul pada masa-masa awal Islam. Kelompok ini dikenal karena pandangan ekstremisnya dan pemberontakan mereka terhadap kekhalifahan. Artikel ini akan menguraikan sejarah awal paham Khawarij, dari asal-usulnya hingga perkembangannya menjadi gerakan pemberontak.
Asal-usul
Paham Khawarij berawal dari pertempuran Siffin pada tahun 657 M. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Ali hampir meraih kemenangan, tetapi Muawiyah mengusulkan gencatan senjata dan bersedia mengajukan masalah ini ke arbitrase.
Usulan Muawiyah ditolak oleh sebagian pengikut Ali, yang berpendapat bahwa mereka tidak boleh berkompromi dengan musuh-musuh Allah. Para penentang ini memisahkan diri dari pasukan Ali dan membentuk kelompok tersendiri yang kemudian dikenal sebagai Khawarij.
Arti dan Makna Khawarij
Istilah "Khawarij" berasal dari kata bahasa Arab yang berarti "keluar". Kelompok ini disebut demikian karena mereka keluar dari jamaah Muslim utama. Mereka percaya bahwa mereka adalah satu-satunya kelompok Muslim yang benar dan semua orang lain adalah kafir.
Penolakan Arbitrase
Prinsip utama paham Khawarij adalah penolakan terhadap arbitrase. Mereka berpendapat bahwa hanya Allah yang berhak memutuskan suatu perkara dan tidak ada manusia yang berhak melakukan arbitrase. Penolakan ini menjadi titik awal pemberontakan mereka terhadap kekhalifahan.
Pemberontakan dan Perang
Khawarij memulai pemberontakan mereka pada masa kekhalifahan Ali. Mereka menyerang kota-kota yang dikuasai Ali dan membunuh para pengikutnya. Ali mengirim pasukan untuk menumpas pemberontakan, yang mengakibatkan pertempuran-pertempuran berdarah.
Pembunuhan Ali
Pemberontakan Khawarij mencapai puncaknya dengan pembunuhan Khalifah Ali pada tahun 661 M. Ali dibunuh oleh seorang Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam. Pembunuhan ini mengguncang dunia Islam dan memperkuat posisi Khawarij sebagai kelompok ekstremis yang berbahaya.
Perpecahan dan Sekte
Setelah meninggalnya Ali, paham Khawarij terpecah menjadi beberapa sekte yang berbeda. Beberapa sekte melanjutkan pemberontakan mereka, sementara yang lain mengambil pendekatan yang lebih moderat. Namun, semua sekte Khawarij tetap mempertahankan keyakinan dasar mereka tentang penolakan arbitrase dan kewajiban untuk memerangi musuh-musuh Allah.
Dampak pada Kekhalifahan
Paham Khawarij merupakan tantangan besar bagi kekhalifahan. Pemberontakan mereka melemahkan kesatuan umat Islam dan menguras sumber daya kekhalifahan. Selain itu, pandangan ekstremis mereka menciptakan iklim ketidakstabilan dan ketakutan di dunia Muslim.
Penindasan dan Kemunduran
Kekhalifahan Umayyah, yang berkuasa setelah kekhalifahan Ali, melakukan penindasan besar-besaran terhadap Khawarij. Pemberontakan mereka secara brutal dipadamkan, dan banyak pengikut mereka dibunuh atau dipenjarakan. Akibatnya, paham Khawarij mengalami kemunduran pada abad ke-8 dan ke-9 M.
Warisan
Meskipun paham Khawarij telah lama ditindas, pengaruhnya masih dapat dirasakan hingga saat ini. Pandangan ekstremis mereka telah menginspirasi beberapa kelompok radikal dan teroris modern. Warisan Khawarij sebagai kelompok pemberontak yang tidak kenal kompromi terus menjadi pengingat akan bahaya ekstremisme dalam agama.
Kesimpulan
Paham Khawarij merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai munculnya kelompok ekstremis yang mengancam kesatuan umat Islam. Asal-usul mereka dapat ditelusuri kembali ke pertempuran Siffin, dan pemberontakan mereka yang berkepanjangan melemahkan kekhalifahan dan menciptakan iklim ketidakstabilan. Meskipun telah ditindas pada masa lalu, pandangan ekstremis Khawarij tetap menjadi inspirasi bagi kelompok radikal modern, menjadi pengingat akan pentingnya toleransi dan moderasi dalam beragama.
FAQ
- Siapa yang mendirikan paham Khawarij?
- Kelompok penentang Ali yang memisahkan diri dari pasukannya setelah pertempuran Siffin.
- Apa prinsip utama paham Khawarij?
- Penolakan terhadap arbitrase dan kewajiban untuk memerangi musuh-musuh Allah.
- Apa dampak pemberontakan Khawarij?
- Melemahkan kesatuan umat Islam, menguras sumber daya kekhalifahan, dan menciptakan iklim ketidakstabilan.
- Bagaimana paham Khawarij ditekan?
- Penindasan besar-besaran oleh kekhalifahan Umayyah yang menyebabkan pembantaian dan pemenjaraan banyak pengikut Khawarij.
- Apakah paham Khawarij masih ada saat ini?
- Pengaruhnya masih terlihat dalam beberapa kelompok radikal dan teroris modern, meskipun tidak dalam bentuk yang sama seperti pada masa awal Islam.
Thus this article Sejarah Kelam Khawarij: Pemberontakan Berdarah di Awal Islam
You are now reading the article Sejarah Kelam Khawarij: Pemberontakan Berdarah di Awal Islam with the link address https://sketsagaib.blogspot.com/2024/02/sejarah-kelam-khawarij-pemberontakan.html