Tradisi Sungkeman dalam Islam: Arti Penting dan Makna Menggugah

Tradisi Sungkeman dalam Islam: Arti Penting dan Makna Menggugah - Hello friend Sketsa Ghaib, In the article that you read this time with the title Tradisi Sungkeman dalam Islam: Arti Penting dan Makna Menggugah, we have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the post content Article Arti, Article dalam, Article Islam, Article Makna, Article Menggugah, Article Penting, Article Sungkeman, Article Tradisi, what we write can make you understand.Happy reading.

Title : Tradisi Sungkeman dalam Islam: Arti Penting dan Makna Menggugah
Link : Tradisi Sungkeman dalam Islam: Arti Penting dan Makna Menggugah

Related Links


Tradisi Sungkeman dalam Islam: Arti Penting dan Makna Menggugah

memahami tradisi sungkeman menurut hukum islam

Memahami Tradisi Sungkeman Menurut Hukum Islam

Sungkeman merupakan tradisi luhur masyarakat Jawa yang diwarisi secara turun-temurun. Tradisi ini merupakan wujud penghormatan kepada orang yang lebih tua, biasanya dilakukan pada saat Hari Raya Idul Fitri. Namun, bagaimana hukum tradisi sungkeman menurut Islam?

Beberapa ulama berpendapat bahwa sungkeman tidak memiliki dasar hukum dalam Islam. Pasalnya, tradisi ini tidak disebutkan dalam Al-Qur'an maupun hadis. Selain itu, posisi sujud yang dilakukan dalam sungkeman dikhawatirkan dapat mengarah pada syirik atau penyembahan selain Allah SWT.

Meski demikian, ada pula ulama yang memperbolehkan tradisi sungkeman dengan syarat tidak berlebihan dan bertujuan untuk menghormati orang tua. Sikap hormat tersebut diperbolehkan dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Isra' ayat 23:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu."

Dalam memahami hukum tradisi sungkeman menurut Islam, perlu mempertimbangkan niat dan konteks pelaksanaannya. Sungkeman sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua diperbolehkan, namun sebaiknya menghindari posisi sujud atau tindakan yang mengarah pada syirik.

Memahami Tradisi Sungkeman Menurut Hukum Islam

Pengantar

Tradisi sungkeman adalah sebuah praktik yang sudah mengakar kuat dalam masyarakat Jawa. Tradisi ini merupakan wujud penghormatan dan cinta kasih kepada orang tua dan orang yang lebih tua. Namun, bagi sebagian Muslim, muncul pertanyaan mengenai hukum tradisi sungkeman dalam Islam.

Pengertian Suntekman

Sungkeman merupakan sebuah tradisi di mana anak bersimpuh di hadapan orang tua atau orang yang lebih tua, lalu mencium tangan atau kaki mereka. Tradisi ini biasanya dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti Lebaran, pernikahan, atau acara keluarga lainnya.

Hukum Suntekman dalam Islam

Ulama berbeda pendapat mengenai hukum sungkeman dalam Islam. Ada yang berpendapat bahwa sungkeman hukumnya mubah (boleh), ada pula yang berpendapat makruh (dibenci), dan ada juga yang berpendapat haram (dilarang).

Pendapat yang Membolehkan Sungkeman

Pendapat yang membolehkan sungkeman berargumen bahwa sungkeman merupakan bentuk penghormatan dan cinta kasih kepada orang tua dan orang yang lebih tua, yang merupakan ajaran Islam. Mereka juga berpendapat bahwa sungkeman tidak bertentangan dengan ajaran tauhid, karena yang disembah hanya Allah SWT.

Pendapat yang Mengharamkan Sungkeman

Pendapat yang mengharamkan sungkeman berargumen bahwa sungkeman merupakan bentuk penghormatan yang berlebihan kepada sesama manusia. Mereka berpendapat bahwa penghormatan yang berlebihan hanya boleh dilakukan kepada Allah SWT. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa sungkeman dapat mengarah pada kesyirikan.

Pendapat yang Menjadikan Sungkeman Makruh

Pendapat yang menjadikan sungkeman makruh berargumen bahwa sungkeman dapat menimbulkan rasa riya' (pamer) dan ujub (bangga diri). Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa sungkeman dapat menjadi beban bagi orang tua dan orang yang lebih tua.

Kesimpulan

Tidak ada jawaban pasti mengenai hukum sungkeman dalam Islam. Ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Oleh karena itu, umat Islam dapat memilih pendapat yang paling sesuai dengan keyakinan dan pemahaman mereka. Namun, yang terpenting adalah sungkeman dilakukan dengan niat yang baik dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

FAQ

  • Apakah sungkeman wajib dilakukan dalam Islam?

Tidak, sungkeman tidak wajib dilakukan dalam Islam.

  • Apakah sungkeman bisa dilakukan kepada selain orang tua?

Ya, sungkeman bisa dilakukan kepada selain orang tua, seperti guru, kiai, atau orang yang lebih tua yang dihormati.

  • Apakah sungkeman termasuk syirik?

Tidak, sungkeman tidak termasuk syirik. Namun, sungkeman harus dilakukan dengan niat yang baik dan tidak berlebihan.

  • Bagaimana jika ada orang tua yang melarang anaknya sungkeman?

Jika ada orang tua yang melarang anaknya sungkeman, maka anak sebaiknya tidak memaksa.

  • Apa hikmah dari tradisi sungkeman?

Hikmah dari tradisi sungkeman adalah untuk mempererat hubungan keluarga, mengajarkan anak untuk menghormati orang tua, dan mengingatkan bahwa orang tua adalah orang yang berjasa besar dalam hidup kita.

Video HUKUM SUJUD SUNGKEM KE ORANG TUA ? II USTADZ KHALID BASALAMAH